|
Post by yulia_colldz on Jun 19, 2017 13:25:45 GMT
[PROLOG]
Akhir musim panas, September 20xx Kediaman keluarga Crawford
“Kampanye dimulai dan begitu pula dengan strategi para calon capres dan cawapres untuk meraih simpati rakyat. Lalu, bagaimana pendapat pengamat politik mengenai hal ini?
“ Kata anda tadi..kampanye untuk pemilu kali ini dipastikan akan hancur. Apa maksud pernyataan anda tersebut?” “Yah, rakyat pastinya sudah tahu dan tidak bodoh ya dengan janji-janji pasangan capres dan cawapres serta simpatisannya.. kita sudah melihat panasnya reaksi masyarakat terutama pada pasangan capres nomor….
*PIP*
“Maraknya operasi plastik di kalangan anak muda merupakan salah satu efek sindrom pecinta drama asal negara K. Ini terlihat begitu meresahkan karena meningkatnya tindak kriminal yang dilakukan anak muda hanya untuk menjadi cantik dan tampan seperti…..”
*PIP*
“….Screamersville merupakan salah satu kota yang telah menghilang dari peta dunia. Apakah anda tidak ingin ikut bersama kami dalam menelusuri misteri kebenaran dari tragedy Screamersville? Anda bisa menghubungi 031-xxxxxxx jika anda mempunyai nyali!”
*PIP*
“…..yang diduga dibunuh oleh buronan tentara privat bernama Elliot K. Korban dilarikan ke rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal akibat dua tembakan yang menembus dahi dan perutnya. Polisi meminta para warga kota Snowsky agar tetap waspada dan berhati-hati bila menemukan pria dengan ciri-ciri seperti di bawah ini. Polisi menambahkan ‘Kemungkinan dia berada di kota ini kecil, namun…..”
*PIIP*
“Hhh…semakin menyeramkan saja tinggal di kota ini..” keluh seorang remaja lelaki berambut merah sambil meletakkan remote tv yang digenggamnya ke atas meja. Ia lalu melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 9 malam sebelum beranjak dari sofa dan pergi menuju kamarnya yang berada di lantai dua. Bunyi langkah kakinya terhenti ketika ia berada di depan salah satu kamar yang memiliki papan nama bertuliskan ‘Chance’.
‘Chance sudah makan belum ya? Aku mau mengetuk pintunya tapi takut ia merasa terganggu lagi seperti sebelumnya..’
Ia sudah mengangkat kepalan tangannya untuk menyentuh pintu tersebut, namun ia urungkan niatnya untuk mengetuk. Ia membalikkan badannya dan berjalan menuju kamarnya sendiri. ‘Hhh..satu keluarga sudah tidak pernah terlihat makan bersama lagi..’ pikirnya sedih sembari melangkah masuk ke dalam kamarnya. Ia lalu menghempaskan badannya di kasur kesayangannya dan berniat untuk menyudahi hari dengan pergi ke alam mimpi sebelum suara ponsel mengganggunya.
There is a new mail!
‘Hah? Apa maksudnya?...’
Remaja bernama Chase tersebut lalu bangkit dari kasurnya dan segera menuju ke kamar Chance, kemudian mengetuk pintunya yang sedang dalam keadaan terkunci dari dalam.
Tuk…tuk….
“Chance?.... Chance? Apa maksud sms mu?” tanyanya penasaran. Sayangnya tak ada jawaban dari dalam.
...
....
Tokk tokk!
....
TOK TOK!!
Anehnya, ia sudah beberapa kali mengetuk pintu, tapi tetap tak ada jawaban. Chase mulai merasa khawatir dan mulai meneriakkan nama Chance dengan nyaring. “Chancee?! Ada apa denganmu ?! CHANCEE! JAWAB!” teriaknya tak bisa menahan kesabaran. Merasa tak ada jalan lain, Chase lalu mendobrak pintu kamar Chance dan sangat terkejut menemukan keadaan kamar Chance yang di luar dugaannya dalam kondisi tak normal.
Barang barang yang berserakan ….
Pecahan kaca….
Dan…..DARAH?
atau....bukan?
Chase merasakan jantungnya berhenti sesaat sebelum kemudian berpacu cepat. ‘Apa ini….apaa ini…..APAAAA INIIIII???!!....Chance…chance…Chance….kau..dimana….Chance…CHANCE!!!’ semua kata-kata itu berputar dalam kepala Chase yang sekarang dihinggapi rasa khawatir yang tak ada henti. Ia takut adiknya bunuh diri, dan ia segera mengecek ke luar jendela, syukurnya tak ada sama sekali penampakan tubuh Chance terlihat di jalan. Sosok adiknya yang sudah jarang ia lihat..kini menghilang…..entah kemana…
*PIIP*
Bunyi notification terdengar dari arah computer milik Chance yang membuat Chase kaget bukan main. Chase pun mendekat perlahan ke arah layar komputer tersebut. Terpampang sebuah kolom chat di sana disertai foto profil tanpa gambar yang menyapanya. Chase mendapati dalam kolom chat tersebut akun milik Chance sedang dalam keadaan logged in.
Keringat dingin mengucur dari kepala Chase setelah mendapatkan pesan dari Unknown tersebut. Chase lalu mengikuti perintah Unknown dan segera mendownload aplikasi yang diberikan. Setelah ia menyelesaikan proses instalasi, aplikasi tersebut secara otomatis tersebar cepat ke semua orang yang ada di dalam kontaknya tanpa ia ketahui......
....
...
REACH OUT MESSENGER SUCCESSFULLY INSTALLED
..... ..... “Hoo…jadi sudah kau mulai ya? Permainan gilamu..” ujar seseorang di kegelapan, berdiri di belakang seseorang yang misterius di balik layer komputer berukuran besar.
“Permainan gilaku? Padahal ini kulakukan demi kau dan kau juga ikut andil tau! Kau yang ingin menemukan ‘anak itu’ kan? Aku hanya merasa dengan cara ini mencarinya jadi lebih mudah. Kau yakin kan dia berada di sekolah itu?”
“Kau gila karena selalu menyerocos Tuhan Tuhan, aku muak mendengarnya. Dan yah, tidak salah lagi 'anak itu' ada disana dari info yang aku dapat dari kurir langgananku. Oh ya, aku mau keluar“
“Kemana?”
“Aku mau bertemu dengan 'kakek tua' itu supaya akses kita kesana lebih mudah..”
“Pfft.. aku tidak tertarik pada ‘anak itu’, tapi aku kasihan padanya.. dia sudah jadi tikus dalam perangkap disana….”
"whatever..."
BLAM……!
*******
“J, aku tidak senang dengan penampilanku saat ini…” kata seorang pemuda yang berdiri di depan cermin dengan tampang lesu.
“Apa boleh buat tuan muda, anda harus bersabar. Ini demi kebaikan anda!” tukas seseorang yang berpakaian ala butler sambil menutup mata dan menghela napas, kewalahan dengan sikap tuan mudanya yang sudah mengeluh entah untuk yang keberapa kalinya.
“Uh, aku tau.. aku harus melindunginya. Tapi kau yakin aku juga akan aman disini?”
“Tenang, saya juga lebih bisa melindungi tuan muda disini”
“Uh, baiklah…. **…”
“PIP!” dua suara bunyi mendadak mengejutkan sang tuan muda dan butlernya.
“Handphonemu..?”
“Iya, tapi sepertinya handphone tuan muda juga..”
********
“Nona….di handphone anda itu…”
“Entah. Aku juga tidak tau..sepertinya itu kerjaan si pak tua dan sekutu sampahnya…”
“Lalu apa yang akan anda lakukan?”
“Tentu saja ikut.. mau bagaimana lagi, kita juga ditugaskan untuk mencari anak itu..”
*******
Di balik sebuah layer komputer, seorang anak muda berambut oranye mengetikkan beberapa kata di sebuah kolom chat. Setelah itu, ia merebahkan kepalanya pada sandaran kursi yang ia duduki. Matanya melihat kipas di langit pelafon yang terus berputar.
“Aku tidak tahu aku bisa kembali atau tidak. Kalau kau kak, apa yang akan kau lakukan….?”
Ia lalu melirik ke arah kertas-kertas yang bertumpukan di atas mejanya. Diantara kertas itu ada satu kertas yang menarik perhatiannya.
Kalender Akademik Sky International Boarding High School Academy
“Semester baru sudah mau mulai ya….”
Note: Ada beberapa perubahan tapi sebagian besar yang udah terjadi di versi sebelumnya sama kok. Silahkan kalian bisa chat sama member seperti pertama kali kalian dapat ROM. Nanti juga akan ada update cara mainnya karena ada sedikit modif .
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jun 22, 2017 4:55:59 GMT
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jun 28, 2017 5:34:46 GMT
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jun 28, 2017 21:45:32 GMT
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jun 29, 2017 2:51:36 GMT
Note: Bakal diupdate lagi abis intro pak Han ye. Pak Han tolong intronya di thread Day Time.
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jun 30, 2017 5:56:46 GMT
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jun 30, 2017 15:51:38 GMT
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jul 1, 2017 8:01:26 GMT
Next period...Pelajaran pak Basil Baxter tengah berlangsung, dan beliau mengumumkan bahwa untuk semester baru beliau ingin tiap kelas beradu dalam sebuah drama. Tentu saja tetap tujuannya untuk melatih anak-anak berbicara bahasa inggris, namun menurut beliau melakukannya dengan cara baru itu lebih asyik. Untuk kelas X-2 beliau memilih drama Romeo dan Juliet. Mereka berlatih dan setiap anak mencontohkan apa yang diajarkan oleh guru besar tersebut meski dengan perasaan enggan. Sambil menyalakan bgm salut d'amor sesuka hatinya, Basil melanjutkan, “…Baiklah kita lanjutkan ke act 1. scene V, A hall in capulet house…tolong yang sudah memiliki perannya, harap membaca dengan lantang yach,” ujar pak Basil mengingatkan. Jadilah peran drama untuk sementara seperti ini: Narrator: Sento Juliet: Haruna Romeo: Theo Capulet: Sean Tybalt: Bastion Nurse: Raven Benvolio: Cylen First servant: Lucia Second servant: Cere Second Capulet: MaggieNote: Ucapkan kalimat yang digunakan di act V sesuai peran kalian. Kalian bisa menolak pak Basil bila kalian tidak menyukainya. Note2: jawaban mau atau nggaknya di-bold yaa
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jul 1, 2017 15:03:06 GMT
“Hei-hei! Kalian liat yang terjadi di depan hotel sky High?”“Gila!! Siapa tuh yang nyebut nama anak kelas satu itu?!” “UNKNOWN BENERANNNN”
“Uh, aku jadi takut!”
“Pfft.. ini bisa jadi hiburan menarik selama di asrama…” “Liat lebih jauh lagi?”
“Heh..kalau dapat keuntungan lebih banyak, kenapa gak?”
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jul 8, 2017 15:25:21 GMT
Sky High Mall
Supermarket, Lucia Hettinger
“Selamat datang!” sapa pegawai supermarket padamu dari pintu masuk. Supermarket besar ini satu-satunya yang bisa kau temui di pulau ini dan tentu saja yang mengunjunginya hanyalah para murid, pegawai yang bekerja mengurus fasilitas sekolah, dan para guru. Kau lalu melihat list-list yang sedang sale hari ini.
Setelah kau memilih barang dan berbelanja dari supermarket, pegawainya tersenyum padamu dan mengucapkan terima kasih saat kau keluar untuk pulang.
Note: Tolong Lucia post pilihan item yang dipilih apabila ingin membeli.
Sky High Mall Restaurant & Cafe, Bastion
Selamat datang di Restaurant & Café Skyhigh! Restoran dan kafe ini cukup luas dan memakan hampir setengah lantai mall tersebut. Staffnya juga tidak sedikit, mereka berdandan ala maid dan butler dengan kostum penuh renda-renda. Maid cantik yang sedang bertugas lalu menghampirimu dan menawarkan buku menu dan berkata, “Silahkan, mau pesan apa?” tanyanya dengan lemah lembut. Kau lalu mempertimbangkan pilihanmu dan melirik menu special hari ini.
Setelah menikmati makanan dan minuman yang begitu enak, kau memutuskan untuk pulang.
Note: Tolong Bastian post pilihan item yang dipilih apabila ingin membeli. Ingat minimal 100 kata.
Sky High Island Agricultural Lab, Raven
Berlama- lama di dalam laboratorium dengan mengenakan jas lab berwana putih bersih dan memakai pakaian yang biasa dipakai di ladang adalah hal yang dilakukan oleh siswa yang ingin mendalami ilmu pertanian di Sky High. Di sini kita dapat mengembangkan keterampilan intelektual, praktikum kecil, percobaan, bahkan riset ilmiah.
Di lab agrikultur ini kau menemui seorang guru yang tak asing lagi, pak Inuzuka Kata. Sepertinya sepulang sekolah beliau kemungkinan besar berada di sini. Kau mengobrol sebentar dengan beliau dan beliau terlihat senang kau mendengarkan beliau dengan baik.
“..andai saja ada yang mau membuat klub ilmiah..pasti seru..” ujarnya di tengah-tengah pembicaraan.
Kau lalu mengerti bahwa secara tidak langsung pak Inuzuka mengusulkan adanya klub ilmiah. Mungkin kau akan mudah meminta rekomendasi pembuatan klub ilmiah melalui pak inuzuka. Setelah kau menghabiskan waktu di Lab, kau pun memilih untuk pulang.
new info acquired!
Sky High Island Hospital, Maggie
Kau menginjakkan kaki di rumah sakit di pulau skyhigh. Rumah sakit tersebut besar, namun tidak sebesar yang ada di kota. Ketika kau masuk, ada seseorang yang baru saja mau keluar. Ternyata dokter rumah sakit. Melihatmu, ia segera berlari mendekatimu.
“Jarang sekali ada anak sky high yang baru awal masuk sekolah langsung kesini!!” serunya dengan wajah kaget. “Apa yang kau lakukan di rumah sakit dan tidak ke klinik di sekolah? Kau sakit apa? ” ujarnya beruntun dengan nada cemas. Kau menggelengkan kepala berkata tidak padanya. “Murid sekolah hanya ke rumah sakit apabila sakitnya parah. Selebihnya mereka biasanya berobat ke klinik di sekolah karena disana gratis. Kalau kau berada di sini berarti bukan sembarang penyakit yang kau alami! Ayo sini periksa dan konsultasi dengan saya!” ujar sang dokter sambil menarik paksa Maggie menuju ruang periksanya.
Sekilas, mata Maggie sempat melihat sosok dua orang polisi yang lewat diikuti oleh…Chase? Yang mereka kawal keluar dari rumah sakit. Maggie tak bisa meniilik lebih jauh, karena pegangan sang dokter begitu kuat menariknya membawanya ke salah satu ruang periksanya.
Selang beberapa lama…
“Hmm… tidak ada yang salah denganmu,” ujar sang dokter sambil memijat pelipisnya. Ia lalu menghela napas, “Tolong lain kali jangan ulangi lagi hal ini. Bila kau hanya sakit ringan kau bisa pergi ke klinik sekolah, oke? Kamu saya persilahkan pulang ke asrama,” sang dokter lalu membukakan pintu untuk Maggie dan membuat Maggie mau tidak mau kesal dan pulang secepatnya.
Sky High School, Behind the School area Theo, Cererieann, Haruna
Kau pergi ke hutan dan menikmati apa yang bisa kau lihat, karena ternyata semakin kau ingin memasuki ke dalam, ada sebuah pembatas berupa pagar kawat yang menghalangimu masuk ke dalam hutan. Ada sebuah tulisan “DILARANG MEMASUKI KAWASAN HUTAN TANPA IZIN PIHAK BERWAJIB” di pintu pagar tersebut. Apa yang akan kau lakukan?
- Memaksa masuk ke hutan dengan membuka pintu pagar - Pulang ke asrama
Sky High Mall, Arcade & Game Centre Sean
Kau memilih untuk mengunjungi game centre. Disana kau bertemu beberapa anak yang juga ikut menghabiskan sisa waktu mereka sebelum kembali ke asrama. Di sela-sela kau bermain, seorang murid sebaya denganmu ikut memainkan mesin permainan yang ada di sebelahmu. Kau menyadarinya dan sedikit melirik ke arahnya, tampaknya pemuda itu tahu kau melihat ke arahnya dan tertawa.
“Hai hai! Kau Sean kan? Ternyata kau hobi bermain game ini juga!” serunya senang. Kau menaikkan sebelah alismu, dan menanyakan, ia siapa dan kenapa ia bisa kenal denganmu.
“Sedihnya. Aku teman sekelasmu. Mungkin aku tidak terlalu mencolok di kelas, tapi setidaknya kau harus mengingat wajah teman sekelasmu..” ujarnya dengan berpura-pura sedih. “Bagaimana kalau kita bermain bersama supaya saling kenal?” Mendengar itu, kau hanya mengangkat bahu, menyerukan gestur ‘terserah kau sajalah’ untuk membalasnya.
Meet new NPC from same class, Ryan Collin.
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jul 10, 2017 7:00:22 GMT
Sky High Security Office, Han
“Wah pak Han, masih tertarik untuk menginspeksi ruang sekuriti? ” tanya Emmanuel dengan tawa mewarnai wajahnya. Han mengangguk dan berkata bahwa ia ingin ikut mengawasi keamanan sekolah bersama kedua petugas sekuriti. Para petugas itu menerimanya dengan senang hati dan menawarkan teh yang sedang dinikmati oleh keduanya. Beberapa menit berlalu dengan mereka mengawasi keadaan normal sekolah. Di sela-sela kegiatan menjaga tersebut, Emmanuel ijin permisi untuk pergi ke toilet. Kemudian disusul oleh Steve yang ingin mengganti tehnya dan meminta tolong pada Han untuk menjaga monitor sebentar. Han lalu kembali memperhatikan monitor. Anak-anak yang pulang dari sekolah, petugas kebun yang sibuk merawat tanamannya, para guru yang masih sibuk di ruang kerjanya, dan.. apa itu? Han memperhatikan salah satu kamera yang menghadap ke hutan. Jalan masuk ke hutan itu ditutupi oleh pagar yang begitu panjang, tinggi dan terbuat dari kawat. Han mengamati seekor ular besar yang perlahan mendekati pagar tersebut, dan ketika bersentuhan dengan kawat, ia langsung jatuh dengan lemas. Han kembali menggerakkan matanya dan melihat beberapa anak menuju ke arah hutan. Han dengan panik lalu mencari sesuatu agar ia bisa menghentikan mereka. Han lalu melihat banyak tombol di hadapannya, selain dari keyboard komputer ia tidak tahu fungsi tombol-tombol ini. Sayangnya tidak ada panduan manual untuknya mengetahui lebih jauh dan di sampingnya ada sebuah kunci dengan label CB. Han menoleh ke sampingnya, apa kunci itu merupakan kunci untuk membuka ruangan kecil di sebelah security office? Apa yang akan Han lakukan?
1. Mencoba untuk menekan tombol-tombol di hadapannya 2. Mengambil kunci dan mengetesnya pada pintu ruangan kecil tersebut
Skyhigh Island, Horse Stable Cylen
Kau memasuki horse stable dimana kau dapat belajar memelihara Kuda dan menungganginya. Setelah melihat kandang para kuda, kau berjalan menuju padang hijau dimana kau dapat melihat beberapa trainer yang berseragam khusus sedang menunggangi kuda mereka. Diantara mereka ada pula beberapa murid dan guru yang ternyata mendekatimu dari kejauhan dengan kudanya adalah….Huang Xiao tian?
“Wah CYLEN kau menyukai kuda? Tak kusangka!” Ujar Xiao Tian seraya turun dari tunggangannya. “Aku salah satu trainer di sini! Kalau kau berminat, aku akan mengajarimu!” tambahnya dengan cengiran khasnya. Sepertinya Huang Xiao Tian kemungkinan besar selalu berada di sini ketika pulang sekolah, kau mencoba mengingatnya dalam kepalamu.
Ia lalu menambahkan lagi, “Biasanya sore-sore begini yang kuajari si Sarra” ujarnya sambil mengedarkan pandangannya, mencari-cari sosok Teale, “Tapi sepertinya dia sibuk. Entahlah…” sambungnya dengan tampang ‘Bodoh amat’.
“Uh, ketua osis hobi berkuda?” tanyamu ragu.
Xiao Tian mengangguk, “Yep. Kalau bukan kesukaannya, berarti dia hanya disuruh untuk melengkapi jadwal super elegannya..” ujarnya diiringi tawa ringan. Kau hanya sweatdrop mendengarnya. Setelah mendengakan ocehan mengenai pengetahuan kuda Xiao Tian, kau memutuskan untuk menyudahi kunjunganmu dan pamit padanya untuk pulang.
"Hati-hati ya, jangan keluyuran malam-malam!" seru Xiao Tian dari kejauhan sambil melambaikan tangannya. (Behind the school) Forest Entrance, Cererieann & Theo
Kau mencoba untuk menyentuh pagar itu. Kau sontak terkejut karena tiba-tiba…tubuhmu dialiri listrik yang menyetrummu! Kau pun segera menjauh dari pagar itu dan merasakan tekanan psikologis karena terkejut luar biasa. Untungnya kau tidak mengalami luka bakar parah. Mungkin listrik yang dialirkan oleh pagar itu hanya selevel dengan stun gun saja. Atau mungkin lebih? Karena sekarang kau baru menyadari badanmu lemas dan ototmu seperti tak bisa digerakkan.
Theo dan Cererieann terkena sengatan listrik. Butuh waktu untuk pulih kembali sampai pengumuman selanjutnya dari admin.
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jul 10, 2017 12:18:39 GMT
Han mengambil kunci bertuliskan CB tersebut dan mengetesnya ke ruang kecil di sebelah security office. Pemandangan yang menunggu Han dibalik pintu ruangan tersebut adalah..
Circuit Breaker/Electrical Room
Sayangnya tidak ada label di panel circuit breaker tersebut. Ada beberapa panel yang memiliki bentuk berbeda dari yang lainnya di ujung ruangan tersebut dan kau terlihat lebih penasaran dengannya. Kau lalu membuka panel tersebut dan ternyata ada sebuah label electrical fence. Kau dengan segera mengubah arah switch tersebut sehingga pagar listrrik itu mati…
Warning! Please choose one of this option..
- Go to the forest immediately - Return to the security office
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jul 11, 2017 9:16:02 GMT
Hari semakin larut dan matahari sudah kembali ke peraduannya. Bunyi-bunyi serangga dan angin malam perlahan mulai terasa. Kau melihat kembali chatroom di handphonemu dan memikirkan apakah kau akan ke hutan atau tidak. Kau mengingat pemandangan hutan di belakang sekolah...
sepertinya hutan itu menyeramkan bila malam Jelas Unknown ini bukanlah orang iseng biasa sejak insiden yang kau lihat beberapa hari lalu di Sky International Hotel. Kau tidak berkewajiban kesana, namun kau tetap penasaran dengan apa yang dikatakannya, terutama dengan keberadaan Unknown itu sendiri. Siapa dia dan apa tujuannya membawa permainannya kepada murid-murid Sky High? Terlebih lagi…bagaimana dia bisa mengetahui apa yang ada di skyhigh island? Satu-satunya cara adalah dengan mengikuti permainannya, pikirmu dalam hati.
Note: Warning! Choose one of these option carefully (you can only choose one) and write it in Play Time
1. Go to the forest 2. Go back to the dorm/walk to other places on the map
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jul 12, 2017 3:05:52 GMT
“Emmanueelllll!!” teriak Steve dengan ekspresi horror di wajahnya ketika melihat pintu ruang Circuit Breaker terbuka. Ia lalu segera memeriksa ruangan tersebut dan mendapati pada panel khusus yang berisi switch untuk pagar listrik menuju hutan telah diputus. Kemana pak Han yang beberapa saat lalu menjaga cctv? Steve menggigit bibirnya dan memperhatikan cctv dengan seksama. Ia menghela napas lega setelah melihat Han menemui anak-anak yang sepertinya telah berkeliaran di sekitar pagar yang membatasi area sekolah dengan hutan. Tapi tetap saja, ia sedikit kurang senang dengan kejadian ini. Setelah ia duduk dengan tenang, suara telepon berdering mengejutkannya. Dengan spontan Steve berdiri dan menjawab telepon tersebut.
“Halo? Iya.. oh… iya..perlu apa?… ngg..mengenai Chase dan Chance? Oh oke.. iya..baik. Siap pak!” jawabnya. Setelah selesai mengembalikan telepon tersebut, Steve dengan segera menghubungi Emmanuel via portable radio transmitter miliknya.
“Emmanuel, aku ada panggilan khusus dan harus segera menghadap orang atas secepatnya. Kau cepat balik ke sini!” ujar Steve yang bergegas ke luar dari ruangan. …
…
Klek…
“Oh, Steve sudah berangkat ya,” gumam Emmanuel yang memasuki ruang kerjanya. Matanya lalu mengarah pada ruang Circuit Breaker, ia membenarkan letak kacamatanya dan melihat ada kunci tertinggal di lubang kunci pintu. Ia lalu mencoba membuka pintunya.
“Hm, Steve membiarkan ruangan ini tak terkunci?” gumamnya heran. Ia lalu mengecek satu persatu tiap panel dengan seksama..hingga akhirnya sampai ke panel di sudut rungan dan membukanya.
“Hah?! Bisa-bisanya Steve membiarkan pagar listrik mati! Kalau terjadi apa-apa, bisa gawat!” ujar Emmanuel gusar. Ia lalu mengubah switch yang off itu menjadi on. Dengan gaya menyudahi pekerjaannya dengan saling menyapukan kedua tangannya, ia kembali ke ruang kerjanya setelah mengunci ruang circuit breaker.
|
|
|
Post by yulia_colldz on Jul 14, 2017 15:58:09 GMT
|
|