|
Post by yulia_colldz on Jul 11, 2017 16:41:56 GMT
Kau melangkah masuk menuju Hutan. Anehnya, pintu masuk menuju hutan itu tidak dikunci dan kau bersyukur kau memiliki senter untuk penerangan di tempat gelap ini.
Sssshh.....fssshhh...
Beberapa saat kau melangkah makin ke dalam menyusuri hutan, kau mendengar bunyi yang tidak mengenakkan mendekat. Kau lalu..
|
|
|
Post by chana on Jul 11, 2017 17:48:32 GMT
Nama: Cererieann Kelas: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None Other: Blue Eyes Black Cat, flute+bag (only reminder)
Location : Forest after the gate
Theo kini berada di dekatnya, Cere merasa sedikit lega walau hanya sekitar 5%. Setidaknya pemuda rambut cepak itu bisa menghalau ular lebih baik daripada dirinya yang sudah hampir kehilangan akal. "TRANCK!"Suara dentingan yang diikuti suara hantaman antara kayu dan besi terdengar cukup nyaring. Flute Cere patah dengan sukses ketika ia menyambit terlalu kencang dan flutenya menghantam batang pohon. Wajah Cere makin horor. Ditatapnya patahan flute kesayangannya itu. "Haha........" Ia tertawa kecil dengan halus namun terdengar mengancam.
|
|
quadreye
Full Member
college pls staph
Posts: 103
Likes: 0
|
Post by quadreye on Jul 11, 2017 18:03:45 GMT
Name: Theodore Class: X2 Gold : 500 Club : None Inventory: none Location: Forest Entrance Seekor ular berwarna aneh tebang ke arah Theo. Ia bisa menghindar saking terangnya warna ular itu, namun tetap saja ia heran akan ular itu yang tidak terlihat mirip ular lainnya. Bahkan, ular yang hanya dilihatnya sekilas itu hampir terlihat lucu dibandingkan yang lain. Entah ada apa dengan ular itu, namun ini bukan saatnya memikirkan ular lucu. "KRAK!"Theo nyaris terlonjak mendengar suara keras tersebut--semacam suara besi bertemu kayu... Ia menoleh ke arah suara tersebut--ke arah Cere di dekatnya--dan mendapatkan Cere dengan flute-nya di tangan, patah dengan menyedihkan. Di detik Theo melihat ekspresi horor Cere, si pirang itu mengeluarkan suara kecil yang terdengar seperti tawa, namun suara itu membuat bulu kuduk Theo berdiri. Itu... Flute favoritnya, ya?
|
|
yumiko
New Member
Welcome, collage life
Posts: 46
Likes: 0
|
Post by yumiko on Jul 11, 2017 18:13:03 GMT
Name: Maggie Class: X-2 Gold : 500 Inventory: none Location: Forest
Maggie melihat sekelilingnya. Ia melihat teman-temannya bekerja keras mengalahkan ular yang cukup banyak ini. Masih berapa banyak lagi ular yang harus mereka bunuh agar bisa bernapas lega? Sebenarnya ular- ular sebanyak ini datang darimana
"Cih ular ini menyebalkan sekali." Sebal karena ular-ular tersebut tak ada habisnya, Maggie mulai emosi. "ULAR MENYEBALKAN MATI SANA! σκατος!" Tick mark pun muncul di dahi Maggie. Wajahnya kini merah karena marah. Maggie pun menyerang sekumpulan ular secara membabi buta. "Daro i! Gwanno ereb nin!"
|
|
|
Post by chana on Jul 11, 2017 18:14:56 GMT
Nama: Cererieann Kelas: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None Other: Blue Eyes Black Cat, broken flute+bag (only reminder)
Location : Forest after the gate
Cere masih tertawa sinis untuk beberapa saat sampai akhirnya ia sadar kalau Theo telah melihatnya. Ditatap balik Theo dengan mata kosong dan wajah tanpa ekspresi. Rasanya air mata Cere sudah kering. Mulutnya masih bergumam-gumam tidak jelas seperti orang tidak waras. Dan pada saat itu pula... "Plok."Cere merasakan sesuatu yang dingin mendarat di kepalanya dan sesuatu itu mulai bergerak dengan gerakan geliat yang membuat bulu kuduk berdiri. Perlahan diangkatnya tangan lalu dengan cepat dicengkeramnya sesuatu itu. Itu adalah ular yang entah kenapa sangat mentereng dengan indah seperti lampu karnaval yang norak. Walau remang, Cere bisa melihat warna hijau neon yang sangat cerah. Dengan sekuat tenaga, dilemparnya ular itu ke arah muka Theo dengan reflek. Keimutan sang ular memang tidak bisa merebut hati cere.
|
|
Fio
Junior Member
Why did you run from me...
Posts: 66
Likes: 1
|
Post by Fio on Jul 11, 2017 18:17:22 GMT
Han Sergeyevich TolstovGold: 500 Inventory: Brosur, secarik kertas berisi nama VIP hotel Location: Forest Terdengar suara keras metal yang beradu dengan kayu, membuat Han menengok ke arah Cererieann. Ah, malang sekali nasibnya. Flute kesayangannya patah. Namun seketika aura Cererieann berubah mencekam dan ia mulai membalaskan dendamnya dengan membunuh 14 ular-ular tersebut. Han tersenyum menyaksikan adegan tersebut. Oooh, Блять! ternyata dia perempuan yang semakin terpojok semakin kuat. Menarik sekali. Terpesona menonton Cererieann serta mengawasi murid-muridnya membuat gerakannya tidak sigap dan muka Han akhirnya mencium mesra salah satu pohon yang dirambati beberapa ular yang dibencinya sekalipun ular itu terlihat begitu imut-imut. "ёпта.....блять!!! Sakit sekali, ini tidak seperti aku yang biasanya!...ugh...." Dari balik tangannya ia melirik Cylen dan Lucia yang akan diserbu ular-ular melata di sekitar mereka. "бляпашлифсенахуймудаки!" seru Han kesal dan mulai melanjutkan melawan kawanan ular-ular itu lagi.
|
|
quadreye
Full Member
college pls staph
Posts: 103
Likes: 0
|
Post by quadreye on Jul 11, 2017 18:29:49 GMT
Name: Theodore Class: X2 Gold : 500 Club : None Inventory: none Location: Forest Entrance Setelah tertawa lagi beberapa saat, Cere menoleh ke arah Theo tanpa ekspresi. Matanya menatap langsung ke arah Theo, kosong dan agak mengerikan. Bibirnya bergerak-gerak seperti bergumam, semacam seperti waktu ia kesetrum tadi sore, namun Theo tidak bisa mendengarnya dengan jelas. Theo tidak tau mau bagaimana. "Cere, kau tak ap--" Plok.Belum sempat Theo menyelesaikan kalimatnya, ular berwarna aneh yang tadi (dia kembali!) mendarat di wajah Cere. ........... Perlahan Cere mengangkat tangannya lalu mencengkram ular lucu itu. Ia mempelototi ular itu sebentar, lalu... "Uagh!" Cere melempar ular itu dengan vigor seorang pitcher baseball, tepat ke wajah Theo. Karena jarak mereka dekat, lemparannya tidak mungkin meleset dan Theo tidak sempat bereaksi. Untuk kedua kalinya dalam hari itu (dan dalam hidupnya), ia mendapatkan seekor ular tepat di wajahnya. Sebelum ular lain mengikuti si ular neon itu, Theo melempar ular lucu itu entah ke arah mana, lalu ia mengeluh, "Cere... Aku tahu kau benci ular dan mungkin kau tidak suka padaku, tapi lain kali kalau melempar ular jangan ke aku..." Ia ingin protes, tapi ini bukan saatnya :(
|
|
Cylen O.X.
New Member
Kamu aku dia mereka kami
Posts: 39
Likes: 0
|
Post by Cylen O.X. on Jul 11, 2017 18:31:20 GMT
Nama : Cylen Ogechi Xeno Kelas : X-2 Gold : 500 Inventory : - Club : -
(Day 1 New Game) (After School)*bugh* *bugh* *crat* "ugh, aku kena.. kenapa ular-ular ini begitu kuat? atau aku yang lemah?" Sejak awal Cylen memang jarang melatih fisiknya dengan olahraga dan ia juga tidak mask di club olahraga atau yang melatih fisiknya. (Cylen menoleh keatas) "apa itu?" Cylen melihat sesuatu yang menggantung di ranting pohon, sulit untuk melihatnya karena disamar-samarkan dengan gelapnya malam. Cylen mencoba berusaha dengan keras melihat apa yang menggantung di atas, dan.. Sssshh.....fssshhh..."ular, ternyata di situ juga ya" Terlihat ular yang menggantung diatas, Cylen mencoba mencari suatu benda yang bisa di lempar ke ular itu. "Batu!" ucap Cylen dengan gembira Tanpa pikiran yang aneh-aneh Cylen langsung mengambil batu tersebut dan berusaha melempar ke ular tersebut dengan sekuat tenaga. *wus* *duak* *wus* *duak* "apa kena?"
|
|
|
Post by chana on Jul 11, 2017 18:43:36 GMT
Nama: Cererieann Kelas: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None Other: Blue Eyes Black Cat, broken flute+bag (only reminder)
Location : Forest after the gate
Theo mengeluh, "Cere... Aku tahu kau benci ular dan mungkin kau tidak suka padaku, tapi lain kali kalau melempar ular jangan ke aku..." Mendengarnya Cere, tersenyum simpul, masih dengan tatapan agak kosong, "kombinasi yang sangat sempurna kan...? Theo...?" Kelihatannya pemuda di hadapan Cere ingin protes, namun ia cukup bijaksana dengan tidak membahasnya lebih lanjut dan kembali menyerang ular. Sementara itu, jarak antara napas Cere cukup pendek ke napas berikutnya. Ia sudah mengamuk, menangis, tertawa, dan tidak mengeluarkan emosi; komplit sudah. Cere berusaha menenangkan diri dan mengambil patahan flute. Tas yang ada di tanah dan dikerubuti ular pun disambar karena tidak rela. Disentakkannya tas untuk mengusir ular sebelum memasukkan kembali flute kesayangannya itu. Kini ular sudah menjadi amarah dasar Cere. Tidak seperti orang phobia yang sembuh karena sudah dipaksakan hal yang ia takuti, Cere masih takut. Tapi ia juga marah. Sekarang ia memakai tasnya untuk menyerang. "DUAK"dan salah satu batu Cylen mengenainya. Mungkin tadi karma sudah melempar Theo dengan ular. "CYLEN!!" Cere stereo, "lihat-lihat kalau melempar, idiot!!!!"
|
|
Cylen O.X.
New Member
Kamu aku dia mereka kami
Posts: 39
Likes: 0
|
Post by Cylen O.X. on Jul 11, 2017 18:55:10 GMT
Name : Cylen Ogechi Xeno Kelas : X-2 Gold : 500 Inventory : Batu Club :
(Day 1 New Game) (After School)Dengan sekuat tenaga Cylen melempari batu keular yang di atas maupun yang dibawah, ia melempari ular itu dengan pikiran yang liar agar kekuatan Cylen menambah dan dapat membunuh ular-ular itu dengan cepat. *wus* *bugh* *wus* *bugh* *wus* *bugh* dengan semangat Cylen ia terus melempari ular tersebut dengan batu tanpa memikirkan apapun, untungnya batu tersebut masih ada stock lumayan dan ia melempari terus menerus. *wus* *bugh*" ssssttt..... ttsssss...." Lemparan batu Cylen yang mengenai ular tersebut dan tak di sangka terjadi sesuatu yang tak di sangka, Ular yang dilempar batu oleh Cylen Terjatuh mengenai Theo yang sedang melawan ular-ular. "ssssttt..... ttsssss...."
Cylen tak bisa diam saja melihat Theo kejatuhan ular yang ia lempari, lalu Cylen lari menuju Theo untuk menolongnya.
|
|
|
Post by chana on Jul 11, 2017 19:14:35 GMT
Nama: Cererieann Kelas: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None Other: Blue Eyes Black Cat, bag with broken flute inside (only reminder)
Location : Forest after the gate
Cere sudah pusing gara-gara batu yang dilempar Cylen tadi. Lebih parah lagi, tangannya yang melepuh gara-gara sengatan listrik sekarang makin parah dan lecet. Air mata Cere mengalir lagi. Sang Palazya muda ini hanya ingin semuanya berakhir dengan cepat. Sedikit ia terhuyung ke belakang setelah sabetan terakhir. Punggungnya menabrak pohon dan Cere pun merosot. "...Melelahkan sekali..." Keluhnya pelan sambil tersengguk kesal. Serangan-serangan brutal sebelumnya telah membuat Cere menghabiskan energi terlalu cepat. Tampaknya ia butuh istirahat sebentar.
|
|
Cylen O.X.
New Member
Kamu aku dia mereka kami
Posts: 39
Likes: 0
|
Post by Cylen O.X. on Jul 11, 2017 19:23:21 GMT
Nama : Cylen Ogechi Xeno Kelas : X-2 Club : - Gold : 500 Inventory : Batu
(Day 1 New game) (After School )*Pluk* "Theo! maafkan!" ucap Cylen sambil lari menuju Theo ini sudah kedua kalinya Cylen membuat kesalahan yang tidak di sengaja. (Flashback beberapa menit) *wus* *bugh* *wush* * DUAK* Pikiran Cylen yang liar saat melemparkan batu ke ular-ular itu... membuat kejadian tak diingikan yaitu, Salah satu batu yang Cylen lempar terkena ke salah satu temannya yaitu Cere. Cere terkena lemparan batu Cylen, langsung berkata. "CYLEN!! lihat-lihat kalau melempar, idiot!!!!" tentu Cere bakal marah karena lemparan batu Cylen. "Maafkan aku Cere, disini gelap dan susah untuk melempar batunya" Ucap Cylen sambil melempari batu ke Ular (Flashback end)
|
|
quadreye
Full Member
college pls staph
Posts: 103
Likes: 0
|
Post by quadreye on Jul 11, 2017 20:00:15 GMT
Name: Theodore Class: X2 Gold : 500 Club : None Inventory: none Location: Forest Entrance "Kombinasi yang sangat sempurna, kan, Theo...?" Kata Cere, tersenyum simpul dengan tatapan mata masih agak kosong. ......Perempuan memang membingungkan. Theo mengangkat tangannya, pasrah. Ia menoleh ke arah ular-ular, berniat ingin melanjutkan mengurangi jumlah mereka seadanya. Tiba-tiba ia merasakan rasa sakit yang tajam--sesuatu yang keras mengenai dahinya. Theo terdiam sebentar, memproses apa yang terjadi. "..?" "CYLEN!!" Cere menggerutu di sampingnya. "Lihat-lihat kalau melempar, idiot!!" "Theo! Maafkan!" Seru Cylen seraya berlari ke arahnya. "Maafkan aku, Cere, di sini gelap dan susah untuk melempar batunya..." Rupanya batu. Tangan Theo meraih bagian yang kena batu itu tadi. Ada darah sedikit... Ia berdecak, namun ia hanya melambai ke Cylen tanpa berkata apa-apa karena ia tahu Cylen tidak sengaja--toh Cere sudah memarahinya. Ia hanya tertawa (dengan terpaksa, tapi Cylen tidak mungkin tahu), "Hati-hati, Cylen. Bisa jadi lain kali kau sendiri yang kena, haha!" Sepertinya ia lebih sial dari biasanya hari ini. Tiga kali damage ke arah kepala. Hebat sekali. Sedikit frustasi, ia melempar tongkat kayunya kuat-kuat ke arah ular-ular, namun jauh dari teman sekelasnya atau Pak Han. Tongkat itu menghantam tanah dan patah dengan suara keras. Ia menyadari bahwa Cere telah menjauh dari sampingnya. Ia menoleh cepat dan menemukan si pirang pedas itu bersandar di pohon, menangis lagi. Sepertinya efek pagar listrik itu mulai muncul. Cererieann Palazya yang seperti selalu ada di puncak, sekarang terlihat menyedihkan. Ia menghela napas dan bergerak mendekat. Instingnya mengatakan untuk tidak jauh-jauh dari Cere walaupun anak itu membencinya. Theo sendiri tidak begitu menyukainya--Cere terkadang seperti anak kecil yang keras kepala dan suka mengamuk. Tapi ia tetap harus melindunginya. Ini... pembayaran. Semacam. Setelah menginjak keras-keras salah satu ular yang meliuk mendekatinya, Theo pun mengambil posisi.
|
|
yumiko
New Member
Welcome, collage life
Posts: 46
Likes: 0
|
Post by yumiko on Jul 12, 2017 2:18:04 GMT
Name : Maggie Class : X-2 Gold : 500 Inventory : - Location : Forest
Maggie menengok ke arah teman-temannya. Rupanya mereka telah kejatuhan beberapa ular dengan warna yang cukup aneh. Ia hanya bisa menghela napas dan berharap tak kejatuhan makhluk dengan warna menggelikan tersebut. Dengan harapan hal ini segera berakhir, Maggie kembali menghajar ular yang masih ada. Saat sedang mengalahkan beberapa ular, tiba tiba...... PLOP....sssshhhhh......fssssshh... seekor ular sukses mendarat tepat di pundak Maggie. "GAAAAHHHH. Γαμώ το χωριό σου!" Ia segera melempar ular itu ke sembarang arah. Sesaat setelah melemparkan hewan menyedihkan itu, Maggie mendengar suara Cere berteriak. "CYLEN!! lihat-lihat kalau melempar, idiot!!!!" Gerutu cere. Maggie hanya bisa menggelengkan kepala melihat kejadian yang terungkap di depannya itu. Cylen melemparkan batu tanpa lihat lihat. Maggie segera berjalan ke arah Cere karena Cere sudah terlihat tidak kuat lagi.
|
|
quadreye
Full Member
college pls staph
Posts: 103
Likes: 0
|
Post by quadreye on Jul 12, 2017 3:32:18 GMT
Name: Theodore Class: X2 Gold : 500 Club : None Inventory: none Location: Forest Entrance Tanpa tongkat, Theo mengusir ular ular dengan kaki. Er, juga tangan. Pokoknya seadanya. Theo tidak punya banyak pilihan. Kalau saja ia punya senapan (tidak mungkin ia membawanya ke daerah sekolah), semua ini akan lain cerita. Seharusnya ia tidak membuang tongkatnya tadi. Ia harus bisa mengontrol amarahnya lain kali... Dilihatnya Maggie berjalan ke arah mereka--ke arah Cere, lebih tepatnya. Untung dia punya pisau lipat dan bukannya menggunakan benda berharga seperti flute. Kan, sayang, flute-nya...
|
|
Cylen O.X.
New Member
Kamu aku dia mereka kami
Posts: 39
Likes: 0
|
Post by Cylen O.X. on Jul 12, 2017 4:16:07 GMT
Nama : Cylen Ogechi Xeno Kelas : X-2 Club : - Gold : 500 Inventory : Batu
(Day 1 New Game)(After School)Cylen menatap ke semua temannya, melihat Cere memojokkan diri di dekat pohon ia yang sedang sakit kepala akibat lemparan liar batu Cylen dan kesalahan yang tak di sengaja kepada Theo yaitu menjatuhkan ular di rating akibat lemparan Cylen. itu semua membuat Cylen melamun dan memikirkan kesalahan yang ia buat kepada teman-temannya, Cylen sempat terdiam dan.. * crat* "UGH.. sakit" ucap Cylen saat tergigit oleh ular dibagian kaki Cylen langsung menginjak ular tersebut dan menendangnya jauh-jauh dari hadapan Cylen. Lalu ia melanjutkan melempari ular dengan batu tetapi dengan ekstra hati-hati, karena dia tidak ingin mengulangi kesalahan yang sama walau tanpa disengaja.
|
|