|
Post by yulia_colldz on Jun 21, 2017 14:32:44 GMT
This is thread for Day Time
|
|
Cylen O.X.
New Member
Kamu aku dia mereka kami
Posts: 39
Likes: 0
|
Post by Cylen O.X. on Jul 2, 2017 13:54:57 GMT
Nama : Cylen Ogechi XenoGold : 500Club : -Inventory : -BACK TO SCHOOL DAY 1 : NEW GAME
(school in session, second period)
Alunan musik Salut D'amor Telah Berbunyi.. Tanda Bahwa Istirahat telah selesai dan pelajaran kedua telah tiba, "Selanjutnya pelajaran Pak Basil baxter ya.." bisik pelan cylen. Tidak lama kemudian pak basil datang dengan membawa hawa mengerikannya dari penampilannya yang besar dan twintailnya, Bahan pelajaran Pak Basil kali ini adalah memerankan drama Romeo dan Juliet. Tentu semester baru telah tiba dan Pak Basil menginginkan tiap kelas beradu drama untuk melatih berbicara bahasa inggris, tentu hal itu adalah hal menyenangkan bagi Cylen dan Ia pun mengikuti perannya menjadi benvolio. Cylen tetap tenang karena tidak ada hal yang di khawatirkan saat pelajaran Pak Basil mungkin ada yang rada mengganggu dari ia, yaitu musik Salut D'amor yang selalu ia putar berulang-ulang kali disaat pelajaran berlangsung. "Baiklah kita lanjutkan ke act 1. scene V, A hall in capulet house… tolong yang sudah memiliki perannya, harap membaca dengan lantang yach,” ujar pak Basil mengingatkan.
Romeo : ( Menunggu theo membaca teks )
BENVOLIO : Away, begone; the sport is at the best.
Romeo : ( Menunggu theo membaca teks )
Dengan kerja keras full les termasuk bahasa inggris saat di rumahnya tentu ia tidak merasa takut atau tidak bisa, ia melanjutkan menghafal teks Romeo dan Juliet tersebut.
|
|
|
Post by chana on Jul 2, 2017 15:18:47 GMT
Nama: Cererieann Kelas: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None
BACK TO SCHOOL DAY 1: NEW GAME
(after school)
Akhirnya kegiatan belajar mengajar sekolah pun berakhir. Pelajaran Bahasa Inggris tadi sama sekali tidak membuatnya mengantuk. Cukup menarik melihat anak-anak lain dengan aktingnya masing-masing. Walau Cere tidak memperlihatkan rasa tertariknya dalam ekspresi, ia merasa cukup terhibur dengan penampilan kelasnya. Pelajaran-pelajaran selanjutnya berjalan lancar seperti biasa. Cere tidak mengalami masalah apa-apa. Cere merapikan buku-bukunya dan bersandar sejenak untuk mengecek ponsel dan chatting sebentar dengan Pak Shaotian, Pak Han, dan Maggie. Sekarang adalah waktu bebas. Cere menimbang-nimbang kemana ia akan pergi. Kalau ini adalah liburan tentu ia masih belum pulang karena les. Cere pun tidak mengikuti kegiatan klub apa-apa di sekolah. Kalau sekarang ke ruang musik, pasti anak-anak paduan suara sedang berlatih. Atau, kalau paduan suara sedang tidak ada kegiatan, ada pula yang memakai ruang musik itu untuk berlatih instrumen. Cere bisa saja bergabung dengan latihan mereka, tapi Cere lebih suka berlatih flute sendiri. Selain karena ia bisa lebih konsentrasi, Cere biasanya juga tampil solo. Cere pun beranjak dari tempat duduknya lalu melangkah menuju asrama, ke kamarnya yang setidaknya agak menegangkan. Teman sekamarnya adalah Maggie, gadis mistik yang punya hobi mistis. Jika dilihat sehari-hari, Maggie terlihat seperti gadis manis yang banyak dijumpai di Sky International. Namun, Cere yang jadi teman sekamar bisa merasakan sesuatu yang lain. Tentunya perasaan itu hanya Cere simpan dalam hati. Maggie mau ada urusan mistis pun tidak ada hubungan dengannya. Selama Maggie tidak berbuat macam-macam padanya, Cere tidak ingin mengusik privasi Maggie. Walau yang namanya tegang itu sering ia rasakan. Kali ini adalah room sweet room. Melihat tempat tidur, Cere ingin sekali langsung terjun ke dunia mimpi. Hari pertama sekolah memang selalu melelahkan. "Tidak, tidak," ujar Cere pelan,"aku tidak boleh malas atau aku akan keterusan." Ia duduk di kursi meja belajar dan membuka ponsel. Kalimat terakhir dalam chatroom X-2 adalah dari Sento yang bilang kalau ia siap menjual sesuatu yang aneh ataupun tidak aneh. Cere pun ingat ia pernah beli flute langka dari Sento sebelumnya. Keasliannya tidak diragukan karena Cere sudah mengirimnya ke appraiser terpercaya. Tampaknya Sento memang siap sedia menjual barang yang aneh. Tapi... Bagaimana kalau barang hidup? Pertanyaannya mungkin memang ajaib. Kenapa harimau? Cere hanya teringat ketika ia pergi ke kebun binatang lalu memeluk seekor harimau yang sangat ramah dan lucu. Harimau itu besar, tapi sudah kelewat jinak karena tumbuh besar di kebun binatang. Cere memiliki beberapa kucing di rumah, tapi tidak ada jenis kucing besar. Ada yang berbadan besar, tapi cuma kucing gembul biasa. Bibir Cere langsung tersungging senyum senang dan hampir dia mengirim pesan personal ke Sento untuk minta penjelasan lebih lanjut. Saat itu juga Cere teringat hal lain. Waktu Cere meminta ayahnya untuk memberinya seekor harimau untuk dipelihara, ayahnya langsung menjelaskan panjang lebar kalau harimau amat sangat sulit didapat, dan kalau dapat pun biasanya ilegal. Berarti... Kalau Sento punya... Itu pun ilegal? Cere bertanya-tanya dalam hati. Akhirnya Cere mengurungkan niat dan membalas kalau hal itu ilegal. Theo pun datang dalam chat dan bertanya kalau Cere ingin memelihara harimau atau apa, Cylen juga muncul. Akhirnya mereka pun bicara tentang harimau yang ada di kebun binatang, juga tentang kucing. Sadar kalau dia malah mengobrol di chatroom, Cere mengakhiri dengan sebuah stiker dan langsung menyambar tas flute-nya. Hampir saja lupa kalau ia harusnya latihan. Begitu keluar asrama, Cere langsung celingak-celinguk sambil berpikir kemana ia harus latihan. Agak menyesal tadi dia malah chatting bukannya memikirkan dia harusnya latihan di mana. Angin semilir berembus, Cere pun menoleh. Ia melihat pepohonan yang tumbuh di hutan belakang sekolah. Hutan...? Mungkin kah bisa jadi pilihan bagus? Yah, tidak perlu masuk ke dalam terlalu jauh. Cere bisa berlatih sekitar 20 meter dalam hutan dan tidak mungkin akan ada yang mendengar suara flute-nya. Dilangkahkannya kaki menuju hutan (forest) belakang sekolah. Yang dibutuhkan Cere saat ini hanyalah sebuah ketenangan.
|
|
|
Post by gerubana on Jul 2, 2017 16:50:04 GMT
Nama: RavenClass: X-2Gold: 500Club: NoneInventory: NoneBACK TO SCHOOLDAY 1: NEW GAME(after school)"Hei, ada yang mau ikut ke karaoke?" "Wah~ ide bagus. Aku ikut!" -bla bla bla- Ajakan seperti ini terdengar tidak asing di telinga kalian, bukan? Ya. Saat pulang sekolah begini, kebanyakan murid pasti menghabiskan sedikit waktunya di luar sebelum pulang ke rumah. Jalan-jalan ke tempat hiburan seperti tempat karaoke, mall atau sekedar berkunjung ke rumah teman adalah pilihan yang tepat untuk melepas stres setelah belajar di sekolah. Tidak seperti murid-murid lain yang sudah punya rencana ingin pergi ke mana, Raven tidak ada kegiatan lain setelah pulang sekolah hari ini. Jadi, ia memutuskan untuk berkeliling sebentar di area sekolah sebelum pulang ke asrama. Di tengah eksplorasinya, Agricultural Lab menarik perhatiannya. Tanpa pikir panjang ia pun menuju ke sana.
|
|
subu
New Member
Posts: 26
Likes: 0
|
Post by subu on Jul 2, 2017 16:53:13 GMT
Nama : SentoGold : 500 Club : - Inventory : -BACK TO SCHOOLDAY 1 : NEW GAME (School in session, second period) Tak terasa mata pelajaran telah selesai bahkan waktu istirahatpun telah usai. Sento terlihat masih melamun dipojok kelas. Sesaat kemudian meja terasa bergetar dan pensil yang tergeletak di meja sento pun bergulir kepinggir. Sento tersadar... Terlihat sosok berbadan tegap dengan penampilan uniknya, ya tidak salah lagi sosok itu adalah pak Basil, salah satu guru mereka. Untuk pelajaran hari ini Pak Basil . Pak Basil terkenal dengan ide uniknya, dan siapa yang tau ide apalagi yang akan disampaikan Pak Basil untuk materi pelajaran yang dia berikan hari ini. Yaa... Hari ini adalah waktunya untuk drama Romeo dan Juliet dengan menggunakan bahasa inggris sebagai narasinya. Sento pun mendapatkan bagian sebagai narator. Sento yang tadinya terlihat lesu tiba-tiba bangkit dengan semangatnya. "Pak saya terima jadi narator!""disitu ada kesempatan disitu ada peluang" sento berpikir sebagai narator dia bisa menyelipkan promosi barang dagangan sebagai iklan muehehe.. ... brisk awhile, and the longer liver take all. Enter CAPULET, with JULIET and others of his house, meeting the Guests and Maskers * btw you can finding a cute maskers in my store ^_* CAPULET : Sean membaca naskah Music plays, and they dance *you can finding the up to date song in my store too CAPULET : Sean membaca naskah Second Capulet : Cere membaca naskah
|
|
quadreye
Full Member
college pls staph
Posts: 103
Likes: 0
|
Post by quadreye on Jul 2, 2017 17:17:54 GMT
Name: Theodore Eames Class: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None
BACK TO SCHOOL
DAY 1: NEW GAME(after school)“Theo, nggak pulang?” Theo membalas dengan senyum 100 watt nya, “Ah, ntar deh, mager nih, haha..” “Ohh hahaha… Kalau gitu, duluan, ya! Biasa, klub renang.” Theo hanya menjawab dengan tawa dan lambaian tangannya. Klub, ya… Sepertinya menyenangkan, tapi Theo takut terlalu senang di sana… Kelas telah usai. Theo masih duduk di mejanya, menjawab sapaan teman-teman sekelasnya yang keluar kelas—pulang, pergi ke klub, makan malam, bukan urusannya. Nyawanya sudah habis sejak pelajaran Bahasa Inggris tadi. Ia tidak menyangka ia bisa ‘jatuh cinta’ di drama tadi. Toh, Theo belum pernah punya pacar. Naksir siapapun pun tidak pernah… Ia jadi sadar betapa menyedihkannya masa mudanya—sekolah, kerja, sekolah, kerja. Andaikan dia punya pacar sekalipun, pasti kalau bukan pekerjaan yang mengganggunya, ya, Ed yang mengganggu. Ed itu seperti kutu yang tidak bisa lepas—entah kenapa dia begitu sejak SMP. Padahal seharusnya dia Cuma handlernya saja. Intinya, Theo terkutuk menjadi single untuk entah berapa lama lagi. Kenapa juga dia berpikir soal pacar? Belum pernah Theo berpikir soal cewek seperti itu. Mungkin tinggal di asrama dengan orang disekitarnya 24/7 mulai berefek padanya. Berhubung tidak ada kerjaan, Theo mau berjalan-jalan saja sisa hari itu. Sendirian. Tidak ada tempat yang lebih sempurna dari hutan sekolah—sepi, adem, banyak tanaman, kadang ada binatang… Kan menyenangkan, lebih baik dari keramaian. Theo pun suka warna hijau—jauh lebih baik dari warna merah. Theo pun merenggangkan tubuhnya dan berjalan ke hutan dengan mood yang sedikit lebih baik. Ia jadi kangen dengan kucing Mrs. Hummings—Pebbles namanya, sesuai dengan totol di bulunya. Kucing ras Bengal, kata nenek itu. Pebbles itu pintar sekali, sudah akrab dengan Theo. Ia juga kangen mengobrol dengan si nenek itu juga, padahal sekolah baru saja mulai... Semoga ia beruntung dan bertemu binatang lucu di hutan. Rasanya tidak mungkin, tapi berharap saja tidak salah, kan?
|
|
yumiko
New Member
Welcome, collage life
Posts: 46
Likes: 0
|
Post by yumiko on Jul 3, 2017 12:05:34 GMT
Name : Maggie Class : X-2 Gold : 500 Club : None Inventory : None
BACK TO SCHOOL DAY 1 (After School)
Semua murid berhamburan keluar dari ruang kelas untuk pergi ke tempat tujuan masing-masing. Maggie meregangkan otot-otot lengannya yang terasa lelah dan memutuskan untuk duduk sebentar di dalam kelas. Pelajaran untuk hari ini akhirnya berakhir juga. Pelajaran bahasa inggris kali ini cukup menarik menurut Maggie. Terpampang berbagai macam ekspresi yang terlukis di wajah teman sekelasnya saat mengetahui peran apa yang mereka dapat. Lucia, anak yang pemalu, bisa mengucapkan kata-kata yang tak diduga akan keluar dari mulutnya. Lucia pasti sudah grogi tingkat tinggi hingga memunculkan kata tersebut. “Aku harap saat tampil di panggung nanti tidak akan ada hal aneh yang terjadi.” Maggie menghela nafasnya mengingat beberapa hal mengenai penghuni kelas ini Merasa sudah terlalu lama berada dalam kelas yang sudah kosong, Maggie akhirnya berjalan keluar dari kelas. Tak lama kemudian ia sudah berada diluar gedung sekolah. Ia memutuskan untuk pergi ke kamarnya sebentar untuk menaruh tas sekolahnya. Pergi dengan membawa tas hanya akan membuat bahunya penat. Dalam perjalannya menuju dorm, Maggie tak sengaja menemukan tanaman yang mati. Segera ia melihat sekeliling, takut takut akan ada orang yang akan melihat. “Fyuh. Aman. livfle grerut.” Seketika tanaman mati tersebut hidup kembali “Jika saja aku bisa menghidupkan kakakku. Tapi itu tidak mungkin sekali. Itu hanyalah mimpi belaka.” Tanpa basa basi ia langsung cabut ke kamarnya dan segera menempatkan barang-barangnya pada tempat seharusnya. Sebuah buku berjudul ‘Learning About Black Magic’ ia sembunyikan di bawah kasurnya. Ia kemudian memutuskan untuk pergi ke Hospital.
|
|
Rapyon
New Member
Posts: 23
Likes: 0
|
Post by Rapyon on Jul 4, 2017 14:53:35 GMT
Name : Fujihara Haruna Class: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None
BACK TO SCHOOL DAY 1: NEW GAME(School in session, second period) Jam istirahat pun mulai usai, Haruna mengeluarkan buku pelajaran bahasa inggris "Membosankan" Ucapnya. Haruna tau kalau logat jepang nya tidak cocok dengan pengucapan bahasa Inggris dan ia tidak menyukai pelajaran itu. Ketika mendengarkan materi pelajaran dari pak Basil bahwa kelas mereka akan membawakan drama Romeo and Juliet Haruna hanya memasang wajah datar, tetapi raut wajahnya berubah ketika pak Basil mengatakan bahwa ia akan memainkan peran sebagai Juliet dan lawan mainnya adalah Theo. "Ahh... padahal aku ingin menjadi pemeran pembantu." Ia pun pasrah dan meneriman perannya tersebut. "Good pilgrim, you do wrong your hand too much, which mannerly devotion shows in this; "
(Dialog Romeo)
"Ay, pilgrim, lips that they must use in prayer."
(Dialog Romeo)
"A rhyme I learn'd even now Of one I danced withal. "
... Selama membaca dialognya tentu saja Haruna menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan Theo. Traumanya masih membekas.
(After School) Bel pulang berbunyi. Haruna menghela nafas setelah melalui drama kelas yang menurutnya sangat merepotkan akhirnya ia bisa kembali ke kamarnya dengan tenang. Ia segera keluar dari kelas dan mempercepat langkahnya menuju dorm. Setelah sampai di kamarnya, Haruna mengganti seragamnya menjadi pakaian training dan berlari kecil menuju hutan sekolah untuk sedikit berlatih beladiri.
|
|
|
Post by Sugarmints_ on Jul 4, 2017 15:21:29 GMT
Name: Lucia Hettinger Class: X-2 Club: None Gold: 500 Inventory: -
Day 1: New Game (After School)
Tidak pernah rasanya Lucia sesenang ini mendengar bel pulang berbunyi, segera ia bereskan semua barang-barangnya, dan tanapa menghabiskan lebih banyak waktu, ia segera berlari keluar kelas. Disembunyikan wajahnya dibalik tas sekolahnya, rasa malu dari drama tadi masih menghantuinya.
'...Nggg... ma...malu....'
Dipercepat langkah kakinya menuju gerbang sekolah, rasanya ia ingin pergi sejauh mungkin dari sekolah dan lingkungan sekitarnya, maka Lucia pun memutuskan untuk tidak kembali langsung ke asramanya, dan pergi saja mengunjungi mall yang terdapat di kota Snowsky.
Meski tidak terlalu menyukai keramaian, bukan berarti Lucia tidak suka berjalan-jalan, sebenarnya Lucia hanya tidak suka jika ia menjadi pusat perhatian saja. Sesampainya ia di mall, kakinya membawanya ke sebuah supermarket. Disana Lucia berjalan menuju bagian peralatan tulis.
'..Hmm.. notes... hmm.. pulpen..'
Ditelusurinya satu persatu setiap rak yang ada, matanya sibuk mencari-cari sampai sebuah buku saku bercover putih dengan hiasan bunga-bunga sakura kecil menarik perhatiannya. Bunga-bunga sakura itu mengingatkannya akan nama koreanya, dan ibunya.
Sebuah senyuman kecil pun tergambar di wajahnya, diambilnya buku saku itu dengan sebuah pulpen ungu kecil. Disaat ia sedang mengatri untuk membayar, dilihatnya sekotak hansaplast, entah apa yang ia pikirkan, diambilnya satu kotak hansaplast tersebut, dan melanjutkan melihat barang-barang di sisi lain.
|
|
|
Post by rizarudazo21 on Jul 4, 2017 17:13:33 GMT
Name: BastionClass: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None BACK TO SCHOOL DAY 1: NEW GAME [After School] Bell pulang sekolah pun sudah tiba.Bell pulang merupakan salah satu dari 7 kenikmatan dunia yang dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia.Bastion yang belum memiliki club biasanya langsung kembali ke kamar.....Tetapi tiba tiba dia merasa lapar,Dan pergi menuju Restaurant & Cafe.Dia merasa sedikit bosan dengan makanan di asrama dan ingin mencoba beberapa menu yang membuatnya agak tertarik beberapa hari ini dan sekaligus melepas penat agar bisa berjalan jalan diluar asrama.lalu dia memutuskun untuk makan diluar kali ini dan berharap menu yang dia pesan dapat memuaskan lidahnya.
|
|
|
Post by Funyarinpa on Jul 8, 2017 13:43:13 GMT
Name: Sean Class: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: Brosur, Key Card Kamar
BACK TO SCHOOL
DAY 1: NEW GAME
Flashback
(school break)
"Sebenarnya saya...cuma penasaran saja. Setiap kali membicarakan tentang murid yang bermasalah di sekolah ini, namamu pasti muncul. Apa yang terjadi hingga membuat reputasimu seperti itu?" Sean berhenti mengunyah dan menempelkan tangan ke dahinya ketika mendengar pertanyaan itu keluar dari mulut si konselor baru ini. "Anda ini memang senang berbasa-basi ya... ahahah. Konselor seperti anda itu seharusnya punya hak untuk mengakses dokumen tentang siswa disini kan? Jawaban yang anda cari sudah ada disitu... Jadi rasanya saya tak perlu menjawab pertanyaan bodoh anda, Han Tolstov." "Ah iya, saya suka teh manis. Jadi Saya harap anda tidak menaburkan benda lain selain gula di teh saya ya, Han Tolstov"
Sean melanjutkan memakan cemilan yg disajikan dihadapannya selagi menunggu orderannya. end flashback(after school)
Koridor sudah dipenuhi dengan kerumunan siswa yang berhamburan dari luar kelas ketika Sean baru beranjak dari ruang konseling. Seperti biasa, Sean lebih memlih untuk berada di luar daripada ia harus menghabiskan waktunya di kamar. Bukan berarti Sean lebih senang di luar atau apa. Ia hanya merasa tidak tenang kalau harus berada satu kamar dengan teman sekamarnya, Cylen. Jadi kali ini Sean memutuskan untuk mengisi waktu luangnya di Game Centre. Sudah lama dia tidak memainkan game arcade favoritnya, Twilight Syndrome Murder Case.
|
|
Cylen O.X.
New Member
Kamu aku dia mereka kami
Posts: 39
Likes: 0
|
Post by Cylen O.X. on Jul 8, 2017 16:44:18 GMT
Na ma : Cylen Ogechi XenoGold : 500 Club : - Inventory : - (After school) *bel sekolah*
Alunan musik salut d'amor telah berbunyi, pelajaran bahasa inggris telah usai dan Pak Basil dengan rambut twin tail pirangnya dan ciri khas lainnya yaitu berbadan besar, kekar telah meninggalkan kelas saat jam telah selesai. Cylen pun juga meninggalkan kelas lalu ia berpikir sejenak untuk mencari tempat yang nyaman dan tenang. apakah itu di perpustakaan? tidak... hari ini cylen menginginkan tempat tenang, nyaman dan bisa menghirup udara yang segar. Akhirnya cylen memutuskan untuk mencari tempat yang tenang dan nyaman, yaitu di horse stable . Cylen yakin bahwa disana adalah tempat yang paling tepat untuk mencuci mata yang tenang dan nyaman dengan melihat-lihat kuda, daripada di asrama tanpa melakukan apa-apa, apalagi jika bertemu dengan Sean di asrama.. yah Cylen tidak terlalu bisa membuka obrolan ataupun mengajak bicara, karena itu sudah sifat dari Cylen.
|
|
quadreye
Full Member
college pls staph
Posts: 103
Likes: 0
|
Post by quadreye on Jul 8, 2017 17:13:28 GMT
Name: Theodore Eames Class: X-2 Gold: 500 Club: None Inventory: None
BACK TO SCHOOL
DAY 1: NEW GAME
(after school) Theo tidak ingat sudah berapa lama ia di hutan itu--yang ia tahu hanya bahwa matahari belum tenggelam. Ia yakin ia belum terlalu dalam. Di sana hanya ada suara daun, angin, dan kadang suara binatang. Theo menikmati momen tersebut--sinar matahari yang lewat di antara dedaunan, suara kakinya di daun kering, bau tanah (?), tidak ada bising manusia... Mata Theo menangkap sesuatu--pagar kawat. Semi heran, Theo mendekati pagar tersebut, dan menyisiri pagar itu sampai menemukan pintunya. Dilihatnya ada tulisan di pintu pagar tersebut, “ DILARANG MEMASUKI KAWASAN HUTAN TANPA IZIN PIHAK BERWAJIB”. Theo berdecak kagum. Merah dan besar besar, berarti penting ya peringatannya. Ini hutan sekolah, kan? Memangnya ada apa di balik pagar sampai dipagari begitu? Theo menyentuh pintu pagar--ia penasaran, benar itu. Tapi di sisi lain ia punya rasa tanggung jawab dan rasa patuh sebagai siswa sekolah ini. Kalau dia dapat rekor buruk kan gawat, tapi... Akhirnya setan dalam dirinya yang menang pertarungan internal kali itu--kalau tidak ketahuan, tidak apa-apa, kan? Ia hanya akan mengintip sedikit saja, lalu ia akan langsung keluar. Palingan tidak ada apa-apa di dalam, dan mereka hanya menjaga keselamatan siswa. Atau... ...Rupanya pengaruh buruk Ed ke Theo lebih besar dari yang ia kira. Kalau ia ketahuan, mampuslah dia. Adrenalinnya mulai mengalir, membuat jantungnya berdetak lebih kencang. Ia memperhatikan sekitar, lalu mencoba membuka pintu pagar.
|
|
|
Post by chana on Jul 9, 2017 3:51:12 GMT
Name: Cererieann Class: X-2 Gold: 500 Inventory: none(after school)Cere memainkan flute-nya dengan tenang. Hutan memang pilihan yang sangat tepat. Tidak ada orang, hanya suara gemerisik pepohonan yang diterpa angin semilir. Entah sudah berapa lama Cere melantunkan lagu aransemennya sampai ia sadar hari semakin larut. Matanya melihat ke arah langit yang terlihat dari celah dedaunan, sinar matahari masih terlihat walau tidak menyilaukan. Daripada kembali ke asrama terlalu larut dan Cere kehilangan jalan di hutan karena gelap, ia pun memutuskan untuk berhenti dan membereskan flute kembali ke dalam tas. Sudah jam berapa kah ini? Cere baru saja akan membuka ponselnya ketika ia melihat kucing hitam yang tengah menatap, seakan ia telah menonton dari tadi. Mata kucing itu berwarna biru cerah seperti mata Cere. Kalau dilihat-lihat lagi, kini kucing itu lebih mirip kakaknya dibanding dirinya. Cere tersenyum kecil sendiri mengingat kakaknya yang selalu mengecat rambutnya menjadi hitam tapi 2-3 hari kemudian warna hitamnya luntur dan menjadi cokelat tua. Cere tidak jadi melihat jam dan menyimpan kembali ponselnya. Gadis itu berjalan ke arah kucing yang tiba-tiba beranjak dan berjalan dengan santainya masuk ke dalam hutan, seperti mengundang Cere untuk mengikutinya. Diundang atau tidak, Cere merasa terundang. Kucing hitam itu memang terlihat sangat menggemaskan, tubuhnya juga bersih seperti bukan kucing liar. Cere yakin itu kucing milik seseorang yang sedang bermain. "Crak!"Cere dan kucing terlonjak kaget bersamaan ketika mendengar suara seperti rantai besi beradu di tengah hutan yang tenang itu. Sang kucing langsung kabur sementara Cere langsung melihat ke arah suara. Pandangannya terhenti pada pagar kawat besi. Cere berkedip, kenapa ada pagar kawat seperti itu di sini? "Crak!"Oke suara itu tentu tidak terdengar menyenangkan di tengah hutan sore-sore seperti itu. Sebisa mungkin tanpa membuat suara yang mencurigakan, Cere melangkahkan kakinya ke arah sumber suara. Saat ia melihat sosok seseorang, Cere langsung bersembunyi di balik pohon besar. Sedikit Cere mengintip, matanya berkedip ketika melihat sosok yang ia kenal, teman sekelasnya yang bernama Theodore Eames. Yang tentu ia sudah omeli berapa kali dalam chat. Cere juga melihat ke arah pintu pagar besi di depan Theo. Tulisan “DILARANG MEMASUKI KAWASAN HUTAN TANPA IZIN PIHAK BERWAJIB” terlihat sangat mengintimidasi. Ketika Cere merasa Theo akan menoleh, Cere langsung kembali sembunyi dan tidak bergerak sama sekali. Cere pun kembali mendengar bunyi besi yang beradu, ia pun kembali mengintip. Di sana Theo sedang mencoba membuka pintu pagar. Langsunglah Cere mengerutkan dahi. Setahu Cere, Theo itu anak yang tidak ada masalah dan seperti tidak pernah ingin membuat masalah-- Oke ralat. --seperti tidak pernah ingin membuat masalah dengan otoritas sekolah; karena Theo sudah membuat masalah dengan Cere. Diperhatikannya pemuda itu. Apa gerangan yang membuat Theo ingin masuk hutan di balik pagar? Biasanya kalau ada larangan seperti itu, siswa yang baik akan langsung pergi kan? Apa tujuan Theo? Cere pun memutuskan untuk mengintai Theo yang mencoba untuk membuka pintu pagar. (intinya buka pagar juga tapi nungguin si Theo aja. Apapun yang terjadi, Cere pun kena juga)
|
|
Fio
Junior Member
Why did you run from me...
Posts: 66
Likes: 1
|
Post by Fio on Jul 9, 2017 12:38:40 GMT
Han Sergeyevich TolstovХан Серге́евич Толстов Profesi: Konselor sekolah dan wali kelas X-2 Gold: 500 Inventory: Brosur, secarik kertas berisi nama VIP hotel BACK TO SCHOOL DAY 1: NEW GAME
Flashback begin (school break)Anak ini.... Seandainya kau bukan murid dan aku masih seorang mayor akan kucampurkan truth serum ke dalam tehmu dan kukerjai habis-habisan anak berlagak seperti kau ini. Sayang aku cuma seorang konselor sekarang. Kau beruntung. pikir Han sambil tetap tersenyum. "Tentu Sean, secangkir teh manis khusus untukmu." ucap Han tenang walaupun tetap terbesit di dalam hatinya untuk menyendokkan garam atau sianida ke dalam teh Sean. Sembari tangannya bekerja membuat teh, Han melanjutkan pembicaraan mereka. "Saya memang memiliki akses terhadap data pribadimu, Sean." tutur Han yang melanjutkan dengan mengisi mug kopinya. "Tetapi... buat apa membaca dokumen yang ditulis orang lain kalau bisa mendengar langsung secara lengkap dari narasumber asli dokumen tersebut?" tanya Han retorik seraya kembali ke tempat duduk dengan masing-masing minuman di kedua tangan. Usai menaruh gelas Sean di depan pemiliknya, Han meneguk kopinya pelan dan mencomot sebutir kacang. "Jadi Sean, aku tetap ingin mendengar jawaban dari pertanyaan bodohku. " jelas Han sebelum mengunyah. "Dan mari kita lihat... apabila jawabanmu, mmm bisa menunjukkan seberapa pintar dirimu sehingga bisa memandang rendah orang lain." Sebelum Sean sempat menjawab, melodi yang menandakan mulainya periode kedua telah berbunyi. "Ah, Selamat. Sepertinya kau akan menghabiskan periode kedua bersamaku, Sean. Kau nampak sudi melanjutkan perbincangan denganku." celetuk Han. (2nd Period Starts) Flashback End(after school) Han mulai merapikan tumpukan bermacam dokumen yang berserakan di mejanya kemudian mengaturnya di rak serta kabinet ruangan konseling sesuai dengan kategori dokumen-dokumen tersebut. Selagi tangannya sibuk menyusun berbagai kumpulan dokumen, pikirannya kembali melayang pada peristiwa di hotel Sky. Seringkali otaknya mereka ulang kejadian yang terjadi disana dan kembali ia terjebak dengan istilah KAGAMI serta nama ketiga tamu VIP yang tertulis di kertas yang tersimpan di saku jasnya.
Sarra Teala, Josephine Yuma, Minamoto Yoshihiro... Tiga VIP yang menginap di Snowsky pada malam unknown beraksi, serta kata KAGAMI yang muncul sewaktu komputer hotel mengalami masalah... Timingnya terlalu tepat...nampaknya semua itu berkaitan dengan unknown.. tetapi apa kaitannya..? Dan...Apa arti KAGAMI... Kruuyuuuukkkk~~~~
Perutnya yang keroncongan seketika menginterupsi jalan pikirannya. Saat istirahat tadi ia melupakan makan siang dan hanya menghabiskan camilan yang tersedia di ruang konseling . Han berpikir untuk makan setelah ini tetapi sebelum itu, ia ingin mengembalikan kunci ruangan ke security office sekaligus mengobrol dengan staff keamanan dan menonton kamera CCTV untuk hiburan.
|
|
|
Post by Sugarmints_ on Jul 10, 2017 1:37:00 GMT
Name: Lucia Hettinger Class: X-2 Club: None Gold: 500 Inventory: -
Day 1: New Game (After School)
Cukup lama waktu yang dihabiskan Lucia di dalam supermarket, iris hijaunya melihat kesana kemari mungkin ada satu atau dua barang yang menarik perhatian nya.
Kemudian sampailah ia pada bagian barang-barang yang mendapat potongan khusus, raut wajahnya langsung berubah senang dan bercampur kaget. Dilihatnya satu persatu barang yang berderet rapih, ada tumpukan strawberry, kelihatannya sedap sekali, senter yang pasti berguna di kala gelap, salep serangga , sabun, namun ada satu barang yang menarik perhatiannya, sebuah speaker. Di bayangkan olehnya, apa yang dapat ia lakukan dengan spraker itu, menyanyi?
'.....'
Tidak-tidak ia langsung menggelengkan kepalanya, tidak dapat membayangkan dirinya seperti itu.
"ngg... Senter..."
Ucapnya, sembari mengambil sebuah senter yang terususun rapih di tempatnya, di lihatnya senter itu secara seksama, menimang-nimang apa ia akan membelinya atau tidak.
'ka.. kalau mati lampu... Ba..bagaimana.'
Pikirnya, alhasil di masukan lah senter itu kedalam keranjang belanjaannya.
"Sepertinya sudah."
Ia pun melangkahkan kakinya menuju kasir, serta berniat pulang setelah ini.
|
|